Kamis, 23 Januari 2014

Ajaib! Plastik disulap menjadi bahan bakar


Hai semua, apa kabar nih? Sudah lama saya tidak menjumpai artikel saya ini, semoga para fans saya engga pada ngilang ya? #loh?emang ada? :D hehehe, narsis dikit ga pa pa ya?

Oke, kali ini gw akan ngebahas mengenai penelitian yang menakjubkan menurut gw, karena apa? Karena menurut gw research ini sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup manusia bahkan se-dunia (shailaaaaa). Oke, kali ini serius, kenapa gw bisa bilang ini sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup manusia? Alasannya adalah kita tau sekarang  bahwa energi semakin menipis, bukan hanya di Indonesia saja yang mengalami krisis energi ini, tetapi seluruh dunia pun mengalami hal yang sama, ini dikarenakan semakin menipisnya ketersediaan minyak mentah di bumi. Nah, penelitian kali ini yang dilakukan oleh salah satu orang yang berpengaruh di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kota Madiun ini melakukan sebuah research mengenai pengkonversian kembali ke asal semula minyak mentah yang telah diubah menjadi polimer sebelumnya, menarik bukan? Peraih gelar master Mekatronika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini memanfaatkan limbah-limbah plastik yang telah tidak terpakai lagi di tempat pembuangan sampah maupun di lingkungan sekitar, bayangkan apabila seluruh sampah polimer di seluruh dunia dapat dikonversi menjadi minyak bahan bakar kembali? Tentu dunia tidak akan kesulitan lagi mencari energi alternatif bukan? Karena bahan yang sudah tidak terpakai lagi ini dapat di recycle atau di daur ulang menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat bagi manusia, menarik bukan? Oke, langsung saja kita sidak!

Sekarang gw akan mencoba sedikit menjelaskan mengenai peneltian yang sangat impressive menurut gw, oke dimulai dengan apa itu hidrokarbon? Kenapa hidrokarbon? Yah sudah tentu saja karena artikel erat sekali dengan hidrokarbon. Hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H) yang membentuk sebuah rantai karbon yang berikatan dengan hidrogen. Bensin, solar, dan minyak tanah merupakan salah satu hidrokarbon rantai pendek dan rantai panjang (premium > pendek = C6-C10, minyak tanah dan solar > panjang = C11–C15 ; minyak tanah dan C16-C20 ; solar). Ketiga jenis hidrokarbon itulah yang telah dihasilkan dari penelitian Bapak Tri Handoko ini, yang tentu saja ketiga jenis bahan bakar inilah yang paling umum digunakan masyarakat, sangat mengesankan bagi saya tentunya. Penelitian beliau menghabiskan dana sekitar 50 juta untuk perancangan alat pemroses dan bahan baku. Untuk bahan baku sendiri sangat berpengaruh untuk hasil yang didapatkan, jadi semakin bersih dan bagus kualitas polimer, maka akan semakin bagus pula minyak yang dihasilkan.

Untuk segi pemrosesannya, pembuatan bahan bakar ini menggunakan konsep distilasi kering atau disebut dengan pirolisis, untuk distilasi sendiri dilakukan pada saat minyak mentah sudah didapatkan dari pembakaran polimer-polimer tersebut, pembakaran polimer-polimer ini dapat dengan cara dibakar langsung di dalam tangki reaktor pembakar yang bahan bakarnya bisa dari kayu bekas maupun gas elpiji sehingga terjadi perengkahan molekul polimer menjadi molekul-molekul yang lebih pendek, yang kemudian uap yang dihasilkan dari pembakaran ini dikondensasikan sehingga menjadi cair kembali, cairan hasil kondensasi inilah yang disebut dengan minyak mentah, yang kemudian bahan bakar minyak dapat dihasilkan melalui distilasi terhadap minyak mentah tersebut, konsep distilasi sudah tau kan teman teman? Yap sudah saya bahas di artikel sebelumnya yang berjudul DISTILASI, monggo dibaca :D, jadi bahan bakar-bahan bakar ini didapatkan dengan cara memisahkan komponen-komponen minyak mentah ini berdasarkan titik didihnya dengan cara pemanasan. Jadi terdapat dua kondensor dan dua tangki tempat penyimpanan hasil kedua bahan bakar ini. Pada proses akhir, diperlukan refinery, hal ini ditujukan supaya minyak yang dihasilkan siap pakai, refinery dilakukan dengan cara mencuci, penambahan aditif, mereduksi kandungan gum atau zat beracun, dan mengklasifikasikan atau mengelompokkan berdasarkan panjang rantai hidrokarbon.  Untuk satu kg limbah plastik didapatkan satu liter minyak mentah yang kemudian apabila telah diolah menjadi premium atau solar tersisa 0,8-0,9 liter, banyak bukan?

Berikut gambar alat sederhana pemrosesan polimer menjadi minyak mentah ini :
 
Oke, mari kita dukung para peneliti-peneliti di Indonesia, sudah terlihat bukan? Betapa besar potensi Indonesia yang akan dan dimiliki sekarang? Amin. Untuk itu kita sebagai pemuda harus terus berinovasi, dan terus berkarya, karena ilmu itu tidak akan habis sepanjang massa, dan tidak akan habis pula manfaatnya sepanjang massa, bahkan akan semakin besar apabila kita bisa terus menggalinya dan mengamalkannya :) , SEMANGAT!