Assalamu’alaikum, wah, sudah lama sekali tidak ngeblog2 ria nih,
rasanya seperti sudah bertahun tahun tidak bertemu dengan sang kekasih,
asssseeeekkkk, oke, kali ini gw akan ngebahas lagi tentang hal-hal yang berkaitan
dengan ilmu keTeknik Kimia-an, kali ini bukan mengenai proses dalam industri
yang berkaitan dengan reaksi-reaksi kimia, laju reaksi, pemanasan, penambahan
katalis, dsb. Kali ini gw akan ngebahas proses yang terlibat dalam produksi
yang melibatkan ukuran, yap! Atau biasa dikenal dengan istilah ‘size reduction’
yang artinya pengecilan ukuran. Apa aja nih yang menjadi tujuan dari pengecilan
ukuran dalam proses? Kenapa mesti dikecilin? Dan alat-alat apa aja yang biasa
dipakai nih dalam dunia industri? Pgen tau? Oke, mari kita coblos! #lohh??? Sorry,
maklum lagi pemilu, jdi kebawa suasana :D, oke, tanpa menunggu lama-lama lagi
mari segera kita kupas ttg size reduction ini, watch out!!!!!!
Size reduction merupakan salah satu teknik dalam industri
yang bertujuan untuk mengecilkan bahan material yang akan diolah menjadi barang
hasil jadi yang akan dipasarkan ataupun didistribusikan kembali. Mengapa harus
dikecilkan? Karena tidak semua bahan material yang akan diolah sesuai
spesifikasi ukuran yang ingin kita olah, karena biasanya bahan material ini
langsung didapatkan dari alam, seperti dalam industri semen, saat akan mencampurkan
semua bahan seperti limestone, gypsum, pasir silika, pasir besi, dsb tentu
semua bahan tersebut tidak akan langsung sesuai ukuran yang kita inginkan,
karena untuk mencampurkan semua bahan-bahan tersebut haruslah mempunyai ukuran
ukuran yang sudah disyaratkan dalam pengolahannya, maka itu perlu adanya size
reduction, atau pengecilan ukuran. Adapun mekanisme yang terjadi selama proses
size reduction ini adalah bahan material yang akan kita kecilkan ukurannya akan
mengalami pengecilan ukuran dengan cara ditekan, digesek, maupun dibenturkan,
jadi dapat diambil kesimpulan bahwa size reduction merupakan pembagian
bahan-bahan padat menjadi bahan-bahan padat yang lebih kecil ukurannya dengan
proses secara fisik dengan digesek, dibenturkan, maupun ditumbuk. Tujuan dari
size reduction ini antara lain supaya daya larut dari bahan yang akan kita
proses tinggi, mudah dalam penanganan dan penyimpanan, kemudian luas permukaan
bahan material menjadi lebih besar yang artinya laju reaksi akan berjalan lebih
cepat yang berbanding lurus dengan semakin besar luas permukaan kontak bahan.
Lalu apa saja alat-alat yang biasa digunakan dalam size
reduction ini? Mari kita sidak!
Alat-alat dalam size reduction, dapat dibagi-bagi
berdasarkan prinsip kerjanya, dan kali ini saya akan membahas pembagian
alat-alat berdasarkan prinsip kerjanya :
1.
Penekanan (Compression)
Biasanya
untuk reduksi partikel yang keras dan kasar, menjadi beberapa partikel kecil.
2.
Impaction
(pembenturan)
Dipakai
untuk mereduksi partikel yang keras, menjadi partikel-partikel berukuran laebih
kecil sampai partikel halus.
3. Attrition or Rubbing (penggerusan/gesekan)
Umunya dipakai untuk menghaluskan partikel-partikel lunak
dan non-abrasive.
4. Cuting
(pemotongan)
menghasilkan partikel atau material yang mempunyai ukuran dan bentuk
tertentu dengan panjang 2 hingga 10 μm.
1. Compression,
adapun alat-alat yang dipakai dalam prinsip tekan ini biasa dikenal dengan
crusher, dan adapun pembagian dari crusher ini sebagai berikut :
a. Jaw
Crusher, sesuai dengan namanya yang artinya rahang penghancur, yap, alat ini
berbentuk seperti rahang yang berbentuk seperti huruf V, dengan mekanisme salah
satu cabang yang bergerak dan cabang satunya yang diam (fixed jaw). Adapun alat
ini dibagi lagi menjadi beberapa yaitu Blake Jaw Crusher, Dodge Crusher/Double
Toggle Crusher, Roller Bearing/Overhead Eccentric Jaw Crusher.
b. Gyratory
Crusher, alat ini hampir sama dengan jaw crusher secara fisik, namun gyratory
mempunyai beberapa kelebihan dibanding dengan jaw crusher, adapun kelebihannya
:
· Lebih efisien untuk kominusi kapasitas besar
(dibandingkan dengan jaw crushers), terutama untuk kapasitas > 900
ton/jam. Kapasitas Gyratory
crushers bervariasi dari 600 – 6000 ton/jam, tergantung ukuran produk yang
diinginkan (antara 0.25 – 1 inch). Kapasitas terbesar mencapai 3500 ton/jam. gyratory crusher
· Discharge
dari gyratory crusher lebih kontinyu
(dibandingkan dengan jaw crusher).
· Konsumsi tenaga
per ton material lebih rendah dibanding jaw crushers.
· Perawatannya
lebih mudah.
c. Crushing
Rolls, alat ini biasa dipakai untuk bahan-bahan yang sifat fisiknya lunak atau
tingkat hardness rendah seperti batubara, limestone, gipsum dan alat ini
biasanya menghasilkan bahan yang berukuran sangat kecil dalam jumlah banyak.
Crushing Rolls dibagi lagi menjadi : Smooth Roll Crusher, Toothed Rolled Crushers.
2. Impaction
(pembenturan), sesuai dengan namanya yaitu pembenturan, bahan-bahan yang diolah
dibenturkan, biasanya memakai hammer yang terdapat dalam alat, adapun ukuran
yang dihasilkan berukuran sampai 20 mesh (1 in).
3. Attrition
or Rubbing (penggerusan/gesekan) , adapun bahan-bahan yang diolah pada prinsip
kerja ini adalah dengan cara digerus atau digesek. Bahan yang diolah biasanya
mengalami penggerusan atau penggesekan di dalam alat dengan melewati cakram-cakram
yang berputar dengan ukuran cakram tertentu sesuai spesifikasi yang diinginkan,
ukuran bahan yang dihasilkan bisa sampai 200 mesh.
Sepertinya,
sampai sini dulu penjelasan yang sangat singkat mengenai size reduction, silahkan
cari lebih banyak lagi referensi mengenai size reduction, karena penjelasan
diatas sangatlah terbilang apa adanya, dan singkat sekali, dan juga apabila
ingin melihat mekanisme alat-alat tersebut secara audio visual, bisa andasearch
di youtube.com, sudah banyak sekali video-video alat-alat tersebut yang dapat
anda lihat.