BBM jadi BBG
Assalamu’alaikum wr wb
Kawan blogger semua, disini gw akan mencoba menjelaskan
sedikit mengenai pengkonversian Bahan Bahak Minyak yang biasa sering kita pakai
sehari-hari menjadi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan menguntungkan
dari segi ekonomi, dsb. Disini gw akan menjelaskan mengenai energi bahan bakar
yang baru yaitu Bahan Bakar Gas atau disingkat dengan BBG, yap! Bahan bakar
jenis ini rencananya akan digalakkan di Indonesia, mengingat sudah mendesaknya
energi berbahan dasar fosil di Indonesia
bahkan dunia.
Oke, sebelum itu gw akan ngejelasin apa sih BBG itu?
Bagaimana proses pembuatannya? Sebenarnya bahan bakar ini berasal dari apa? Dan
apa saja keuntungan-keuntungan yang bisa kita dapatkan dari jenis bahan bakar
ini? Oke, mari kita sidak!
BBG merupakan bahan bakar
yang berbentuk gas, yah itu sudah jelas dari namanya yaitu Bahan Bakar
Gas, perlu diketahui bahan bakar jenis ini berbeda dengan LPG (Liquefied
Petrolieum Gas) apabila LPG merupakan gas cair yang berasal dari perut bumi
dalam bentuk gas (metana dan propana) yang kemudian dicairkan, berbeda dengan
CNG yang merupakan gas alam yang dikompresi tanpa diberi proses yang
menjadikannya cair. Berbeda dengan LPG, CNG ini merupakan bahan bakar yang
ramah lingkungan atau dengan makna lain emisi dari penggunaan bahan bakar jenis
ini tidak sebesar penggunaan LPG. Berikut ini hasil perbandingan emisi antara
CNG dan LPG :
Manfaat lain dari CNG ini adalah harganya yang lebih murah
ketimbang LPG, dan juga dalam mesin, bahan bakar ini tidak merusak mesin atau
lebih bersih dibandingkan dengan bahan bakar LPG jadi mesin bisa lebih terawat,
kemudian CNG juga lebih hemat dari segi pemakaian dibandingkan dengan LPG,
penghematan jenis bahan bakar ini bisa mencapai 50%, lalu keuntungan lain dari
jenis bahan bakar ini adalah resiko kebakaran lebih kecil bila dibandingkan
dengan LPG, karena CNG tidak mudah terbakar, keuntungan lain dari segi
perawatan mesin dari bahan bakar jenis ini adalah CNG tidak mengkontaminasi oli
mesin sehingga oli mesin bisa lebih panjang umurnya.
CNG merupakan gas alam yang terdiri dari banyak gas, CNG
terdiri dari methana (CH4), etilena (C2H4), karbonmonoksida (CO),
karbondioksida (CO2), nitrogen (N2), hidrogen (H2), oksigen (O2), hidrogen
sulfida (H2S), yang didominasi oleh methana sebanyak 93,5%. Pada kendaraan
bahan bakar ini biasanya diletakkan di dalam sebuah tabung berbentuk silinder
yang diletakkan di bagian belakang mobil, berikut gambarnya :
Pada proses pendistibusian bahan bakar ini memerlukan
tekanan tinggi sampai 200 bar, hal ini ditujukan supaya pendistribusian berjalan
efisien dari segi waktu, karena bahan bakar ini tidak akan berjalan cepat
apabila tekanan yang diberikan rendah, jadi efisiensi waktunya bergantung pada
besarnya tekanan. Adapun bahan dari tangki penyimpanan gas ini berupa alumunium
dan dilapisi dengan fiberglass.
Oke, dirasa cukup sampai sini penjelasan yang bisa saya
jelaskan mengenai BBG ini, perlu dibaca lagi referensi mengenai informasi BBG
ini, karena informasi yang baik didapatkan dari banyak sumber, SEMANGAT! ^^
Kok sdkit agak ga jelad ya ini artikel, bbg,trus ke cng,cng singkatan apa ya?trus ktnya cng tidak mudah terbakar Berarti Scra ga lngsung klo d gunain jd Bahan Bakar Jg Sulit Dng? Atw Gmn?Ada Pnjlsan Yg sdkt jelas Ga?
BalasHapusweh, salah satu fans gw ngomen coy, sudah lama nih tidak dikomen, rasanya nih artikel ga idup, hahahaha
BalasHapusoke, saya coba jelasin, mohon maaf nih sebelumnya kalau artikel agak ga jelas, maklum, agak amatir, hehehe, agak tapi ya, jadi gini, kenapa diatas ada istilah CNG/? jadi CNG adalah singkatan dari Compressed Natural Gas, jadi gas alam yang dikompres dalam segi transfer bahan bakarnya. Kemudian dari segi pembakarannya, yang dimaksud dengan bahan bakar ini tidak mudah terbakar adalah bahwa bahan bakar ini lebih aman atau safety.nya lebih terjamin, berbeda dengan LPG yang rawan sekali terbakar, sehingga kita harus mengatur jarak aman untuk menghidupkan sumber api, bukan berarti bahwa bahan bakar ini tidak bisa digunakan, bahan bakar seperti minyak tanah juga tidak mudah terbakar apabila jarak kita tidak terlalu dekat, berbeda dengan bensin, solar, dan gas elpiji, hal itu dikarenakan bahan-bahan bakar tersebut mudah sekali menguap ketimbang dengan bahan bakar minyak tanah, dan CNG ini, begitu, bagaimana?
Oh ya ya jadi minyak tanah dan cng itu bukan trmsuk senyawa volatil gtu?
BalasHapusminta data yg konkret dong,kan ktnya bnsin dkk mdh mnguap d bnding cng.nah brp titik didih ny msing? Kan klo titik didih rendah mk smkin mudah mnguap,cb bndingkan,terimakasih:)
yup, klo menurut informasi yang saya dapatkan bahwa titik didih dari minyak tanah ini lebih tinggi ketimbang bensin yang titik didihnya berkisar antara 40-180 C sedangkan minyak tanah ini mempunyai titik didih tinggi yaitu 180-250 C, jadi wajar saja bila bensin mudah menguap, sedangkan untuk cng, secara fisik cng ini sudah mirip dengan uap, jadi tidak akan menguap lagi, karena fisiknya saja sudah seperti uap, tetapi tidak berarti mudah terbakar, itulah keunggulan dari cng ini, ia tidak mudah terbakar, berbeda dengan bensin yang merupakan senyawa volatil dan mudah terbakar, begitu, bagaimana?
BalasHapusJls
BalasHapusYa ya paham sy
Tapi klo kt mw pke cng d psaran tnggl blg aj ya beli cng gtu?
untuk cng sendiri di kalangan masyarakat umum dirasakan masih kurang eksistensinya, hal ini dikarenakan sosialisasinya yang masih kurang gencar, masyarakat masih berfikir bahwa memakai bahan bakar BBM lebih aman ketimbang memakai BBG, padahal apabila masyarakat bisa tau manfaat besar dari CNG ini, dan serentak memakai BBG ini, saya fikir pemerintah ga bakal pusing2 lagi deh mikirin energi alternatif lainnya seperti sekarang, kalau menurut dek Zul sendiri bagaimana pendapatnya? :D
HapusDek zul dek zul,sejak kpn lo mnggl gua dek zul,
BalasHapusGtu ya,tp kok pmrintah ga gencar ya bwt promo buat sosialisasi k msyrkt untk pke bbg,ap gua yg ga update,ap emg bbg ga eksis alias msh d pertimbangkan d ngara kita?
hahaha, ga pa2 lah Dek Zul, itung2 perbanyak panggilan, biar terkenal :D
BalasHapusmungkin banyak faktor yang menyebabkan kurang eksisnya BBG ini, menurut saya lagi2 masalah sosialisasi, sehingga masyarakat kurang paham manfaat besar BBG ini, Indonesia sudah mulai mengkonversi BBM jdi BBG ini sejak 1995, namun sampai sekarang progresnya berjalan sangat lamban, berbeda dengan Malaysia dan Iran yang sama-sama memulai konversi bahan bakar ini di tahun yang sama, di Indonesia sendiri sampai sekarang hanya ada 9 lokasi SPBG, sedangkan Malaysia 159 lokasi dan Iran 1574 lokasi, timpang sekali bukan? ini salah satu contoh lambannya pemerintah dalam hal mencari solusi energi alternatif, bukan hanya itu terhitung di Indonesia sejak pertama memulai sampai tahun 2010 hanya ada 2000 unit kendaraan yang memakai BBG ini, sedangkan Malaysia 46.701 unit dan Iran 1, 95 juta unit.
Apa ya alsan nya kok indonesia gt,psti ada sesuatu dan lain hal yg jd prtimbangan untk indonesia sndri,
BalasHapusNti lo berorientasi k pemerintah aj ta nti pkkng nah ntr lo usul,nah ntr sosialisi k msyrkt,nah ntr gua bntu,bntu yg gua bs,cntoh:bntu doa
Ehm, klo menurut saya nih Dek Zul ya, sebenernya ini hanya salah satu contoh saja dri sekian bnyak hal hal yg berjalan lambat di negara ini, sebenernya semua ini bsa terealisasi asal ada perhatian lebih dri pemerintah, fokus lah intinya, tpi kita ga bisa berharap banyak untuk saat ini kepada pemerintah, dengan bobroknya pemerintahan saat ini, intinya ga perlu terlalu bergantung lah dengan pemerintah untuk berinovasi
BalasHapusOkelah siap komandan,mari berinovasi,maju jalan
BalasHapus