Sabtu, 08 November 2014

Kenapa Harus Biomassa???


Assalamu’alaikum warohmatullohiwabarokatuh

Kali ini gw akan ngebahas lagi lagi megenai energi, yah knapa energi? Karna gw pgen, hehehe :D, apa sebenernya peran penting dari sebuah energi bagi kita? Bagaimanakah ketersediaannya sekarang? Dan apa saja sumber yang dapat kita jadikan menjadi energi yang kemudian dapat kita konsumsi? Langsung kita capcussss!!!

Menurut hemat saya, energi adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan atau dikonsumsi yang kemudian dapat memudahkan suatu pekerjaan dan menjadi sumber tenaga bagi segala aktivitas manusia di dunia ini, ada istilah dalam hukum kekekalan energi bahwa “Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan” jadi kesimpulannya adalah bahwa energi hanya dapat kita ubah bentuknya menjadi bentuk energi lain sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Sumber energi di dunia dari dahulu sampai sekarang sebagian besar masih memanfaatkan sumber daya alam khususnya yang paling banyak dimanfaatkan adalah sumber minyak bumi, yang kita tau isu semakin menipisnya sumber energi dari minyak bumi. Hal itu seharusnya yang memacu kita untuk terus berinovasi dalam hal mencari alternatif sebagai pengganti dari sumber energi dari minyak bumi yang suatu saat bisa habis. Maka itu disini gw akan mencoba sedikit berbagi informasi (mudah-mudahan bermanfaat, aamiin) mengenai salah satu sumber energi alternatif yang mungkin bisa menyadarkan kita bahw alam kita ini merupakan sumber energi tak terbatas ketersediaannya.
Mengacu pada judul diatas, “Kenapa Harus Biomassa” tercetus dari sewaktu saya masih mengambil mata kuliah di kampus saya tercinta Teknik Kimia Universitas Lampung yaitu mata kuliah Konversi Biomassa. Di mata kuliah itu dosen menjelaskan apa itu Biomassa, kemudian bagaimana proses pengolahannya, dan kemudian manfaat-manfaat dari konversi biomassa tersebut.

Biomassa adalah bahan bahan organik dari tumbuhan maupun hewan yang dihasilkan melaui proses fotosintetik mejadi produk maupun buangan yang kemudian bahan-bahan organik tersebut kita ubah menjadi bentuk energi yang disebut dengan  Bioenergi, contohnya adalah pengolahan pati dari singkong, padi, jagung, dan sumber pati lainnya menjadi ethanol atau alkohol, manfaat dari ethanol ini sangat besar yaitu bisa menjadi bahan bakar transportasi sebagai pengganti dari minyak bumi, saat ini negara-negara berkembang sedang gencar-gencarnya menciptakan sarana transportasi berbasis bio-ethanol. Amerika serikat merupakan negara adidaya yang sudah mencetuskan penggunaan bensin bercampur dengan ethanol hingga 10% sebagai bahan bakar untuk truk-truk, mobil pribadi, dan sarana tranportasi lainnya, kemudian Thailand yang berhasil mengembangkan bio-ethanol dari ubi pati singkong dari sektor hulu sampai hilir sebagai alternatif pengganti bahan bakar bensin (itu negara tetanggaan lah sama kita, kondisi alamnya jg ga jauh beda, luas negaranya kalah jauh sama kita, tapiiiiii???)  kemudian pemerintah negara Brasil yang mewajibkan menggunakan bahan bakar ethanol hingga tahun 2010 sudah lebih dari 12 juta kendaraan seperti truk-truk, dan mobil yang sudah bisa memakai bahan bakar ethanol murni dan lebih dari 500ribu kendaraan roda dua juga memakai bahan bakar ethanol murni. Bagaimana dengan negara kita??? Jawabannya ada diri kita masing masing ^^.

Itu hanya salah satu contoh bioenergi berbasis biomassa, masih banyak sekali biomassa lain yang dapat dijadikan bioenergi contohnya sorgum penghasil nira yang lebih besar dari tebu yang mudah sekali tumbuh di cuaca tropis bahkan tanah berasam sekalipun, selulosa kulit batang yang dapat dijadikan bioethanol, bahkan sampah-sampah organik yang dapat dijadikan pupuk cair, pati rumput laut yang dapat dijadikan bahan dasar pembuatan bioplastik, dan masih banyak yang lainnya, apalagi di negara kita yang terkenal dengan agrarisnya dan  kekayaan  maritimnya, kalau  kata koes ploes sih ‘orang bilang tanah kita tanah surga’ tpi surganya manaaaa??? :D

Kemudian keuntungan dari bioenergi berbasis biomassa terutama untuk lingkungan,  salah satunya mudah sekali terurai di alam dan minim polusi karena berasal dari tumbuhan dan hewan, ketimbang dari minyak bumi, kita tahu bahan bakar seperti bensin, solar menimbulkan banyak polusi seperti CO yang dapat merusak lapisan ozon dan merusak pertumbuhan tanaman dan mengganggu kesehatan manusia, kemudian plastik pembungkus yang beredar yang sangat sulit sekali terurai ke tanah yang akhirnya menjadi permasalah an lingkungan di masyarakat.


Maka itu untuk para pemuda pemudi penerus bangsa khususnya yang berkecimpung dalam hal yang bersifat ke ‘energi’ an, teruslah berinovasi, dan berkarya sebaik mungkin, galilah potensi alam Indonesia tercinta kita, sesorang dikatakan gagal bukan dari kegagalannya dari sebuah usaha, tapi manusia gagal adalah manusia yang menyerah untuk bangkit tuk terus mencoba, because, A WINNER IS NEVER STOP TRYING ^^ 


Selasa, 08 April 2014

Pengecilan Ukuran Dalam Industri



Assalamu’alaikum, wah, sudah lama sekali tidak ngeblog2 ria nih, rasanya seperti sudah bertahun tahun tidak bertemu dengan sang kekasih, asssseeeekkkk, oke, kali ini gw akan ngebahas lagi tentang hal-hal yang berkaitan dengan ilmu keTeknik Kimia-an, kali ini bukan mengenai proses dalam industri yang berkaitan dengan reaksi-reaksi kimia, laju reaksi, pemanasan, penambahan katalis, dsb. Kali ini gw akan ngebahas proses yang terlibat dalam produksi yang melibatkan ukuran, yap! Atau biasa dikenal dengan istilah ‘size reduction’ yang artinya pengecilan ukuran. Apa aja nih yang menjadi tujuan dari pengecilan ukuran dalam proses? Kenapa mesti dikecilin? Dan alat-alat apa aja yang biasa dipakai nih dalam dunia industri? Pgen tau? Oke, mari kita coblos! #lohh??? Sorry, maklum lagi pemilu, jdi kebawa suasana :D, oke, tanpa menunggu lama-lama lagi mari segera kita kupas ttg size reduction ini, watch out!!!!!!

Size reduction merupakan salah satu teknik dalam industri yang bertujuan untuk mengecilkan bahan material yang akan diolah menjadi barang hasil jadi yang akan dipasarkan ataupun didistribusikan kembali. Mengapa harus dikecilkan? Karena tidak semua bahan material yang akan diolah sesuai spesifikasi ukuran yang ingin kita olah, karena biasanya bahan material ini langsung didapatkan dari alam, seperti dalam industri semen, saat akan mencampurkan semua bahan seperti limestone, gypsum, pasir silika, pasir besi, dsb tentu semua bahan tersebut tidak akan langsung sesuai ukuran yang kita inginkan, karena untuk mencampurkan semua bahan-bahan tersebut haruslah mempunyai ukuran ukuran yang sudah disyaratkan dalam pengolahannya, maka itu perlu adanya size reduction, atau pengecilan ukuran. Adapun mekanisme yang terjadi selama proses size reduction ini adalah bahan material yang akan kita kecilkan ukurannya akan mengalami pengecilan ukuran dengan cara ditekan, digesek, maupun dibenturkan, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa size reduction merupakan pembagian bahan-bahan padat menjadi bahan-bahan padat yang lebih kecil ukurannya dengan proses secara fisik dengan digesek, dibenturkan, maupun ditumbuk. Tujuan dari size reduction ini antara lain supaya daya larut dari bahan yang akan kita proses tinggi, mudah dalam penanganan dan penyimpanan, kemudian luas permukaan bahan material menjadi lebih besar yang artinya laju reaksi akan berjalan lebih cepat yang berbanding lurus dengan semakin besar luas permukaan kontak bahan.
Lalu apa saja alat-alat yang biasa digunakan dalam size reduction ini? Mari kita sidak!
Alat-alat dalam size reduction, dapat dibagi-bagi berdasarkan prinsip kerjanya, dan kali ini saya akan membahas pembagian alat-alat berdasarkan prinsip kerjanya :
1.       Penekanan (Compression)
Biasanya untuk reduksi partikel yang keras dan kasar, menjadi beberapa partikel kecil.
2.      Impaction (pembenturan)
Dipakai untuk mereduksi partikel yang keras, menjadi partikel-partikel berukuran laebih kecil sampai partikel halus.
3.      Attrition or Rubbing (penggerusan/gesekan)  
Umunya dipakai untuk menghaluskan partikel-partikel lunak dan non-abrasive.
4.      Cuting (pemotongan)
menghasilkan partikel atau material yang mempunyai ukuran dan bentuk tertentu dengan panjang 2 hingga 10 μm.

1.       Compression, adapun alat-alat yang dipakai dalam prinsip tekan ini biasa dikenal dengan crusher, dan adapun pembagian dari crusher ini sebagai berikut :
a.       Jaw Crusher, sesuai dengan namanya yang artinya rahang penghancur, yap, alat ini berbentuk seperti rahang yang berbentuk seperti huruf V, dengan mekanisme salah satu cabang yang bergerak dan cabang satunya yang diam (fixed jaw). Adapun alat ini dibagi lagi menjadi beberapa yaitu Blake Jaw Crusher, Dodge Crusher/Double Toggle Crusher, Roller Bearing/Overhead Eccentric Jaw Crusher.
CSR_BlakeJawCrusher

CSR_DodgeJawCrusher

CSR_RollerBearingJawCrusher

b.      Gyratory Crusher, alat ini hampir sama dengan jaw crusher secara fisik, namun gyratory mempunyai beberapa kelebihan dibanding dengan jaw crusher, adapun kelebihannya :
·  Lebih efisien untuk kominusi kapasitas besar (dibandingkan dengan jaw crushers), terutama untuk kapasitas > 900 ton/jam. Kapasitas Gyratory crushers bervariasi dari 600 – 6000 ton/jam, tergantung ukuran produk yang diinginkan (antara 0.25 – 1 inch). Kapasitas terbesar mencapai 3500 ton/jam. gyratory crusher
·      Discharge dari gyratory crusher lebih kontinyu (dibandingkan dengan jaw crusher).
            ·   Konsumsi tenaga per ton material lebih rendah dibanding jaw crushers.
            ·   Perawatannya lebih mudah.
CSR_GyratoryCrusher

c.       Crushing Rolls, alat ini biasa dipakai untuk bahan-bahan yang sifat fisiknya lunak atau tingkat hardness rendah seperti batubara, limestone, gipsum dan alat ini biasanya menghasilkan bahan yang berukuran sangat kecil dalam jumlah banyak. Crushing Rolls dibagi lagi menjadi : Smooth Roll Crusher, Toothed Rolled Crushers.
ISR_SmoothRolledCrusher
2.       Impaction (pembenturan), sesuai dengan namanya yaitu pembenturan, bahan-bahan yang diolah dibenturkan, biasanya memakai hammer yang terdapat dalam alat, adapun ukuran yang dihasilkan berukuran sampai 20 mesh (1 in).
CSR_ImpactorHammerMill

3.      Attrition or Rubbing (penggerusan/gesekan) , adapun bahan-bahan yang diolah pada prinsip kerja ini adalah dengan cara digerus atau digesek. Bahan yang diolah biasanya mengalami penggerusan atau penggesekan di dalam alat dengan melewati cakram-cakram yang berputar dengan ukuran cakram tertentu sesuai spesifikasi yang diinginkan, ukuran bahan yang dihasilkan bisa sampai 200 mesh.
FSR_AttritionMill

Sepertinya, sampai sini dulu penjelasan yang sangat singkat mengenai size reduction, silahkan cari lebih banyak lagi referensi mengenai size reduction, karena penjelasan diatas sangatlah terbilang apa adanya, dan singkat sekali, dan juga apabila ingin melihat mekanisme alat-alat tersebut secara audio visual, bisa andasearch di youtube.com, sudah banyak sekali video-video alat-alat tersebut yang dapat anda lihat.

Kamis, 23 Januari 2014

Ajaib! Plastik disulap menjadi bahan bakar


Hai semua, apa kabar nih? Sudah lama saya tidak menjumpai artikel saya ini, semoga para fans saya engga pada ngilang ya? #loh?emang ada? :D hehehe, narsis dikit ga pa pa ya?

Oke, kali ini gw akan ngebahas mengenai penelitian yang menakjubkan menurut gw, karena apa? Karena menurut gw research ini sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup manusia bahkan se-dunia (shailaaaaa). Oke, kali ini serius, kenapa gw bisa bilang ini sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup manusia? Alasannya adalah kita tau sekarang  bahwa energi semakin menipis, bukan hanya di Indonesia saja yang mengalami krisis energi ini, tetapi seluruh dunia pun mengalami hal yang sama, ini dikarenakan semakin menipisnya ketersediaan minyak mentah di bumi. Nah, penelitian kali ini yang dilakukan oleh salah satu orang yang berpengaruh di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kota Madiun ini melakukan sebuah research mengenai pengkonversian kembali ke asal semula minyak mentah yang telah diubah menjadi polimer sebelumnya, menarik bukan? Peraih gelar master Mekatronika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini memanfaatkan limbah-limbah plastik yang telah tidak terpakai lagi di tempat pembuangan sampah maupun di lingkungan sekitar, bayangkan apabila seluruh sampah polimer di seluruh dunia dapat dikonversi menjadi minyak bahan bakar kembali? Tentu dunia tidak akan kesulitan lagi mencari energi alternatif bukan? Karena bahan yang sudah tidak terpakai lagi ini dapat di recycle atau di daur ulang menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat bagi manusia, menarik bukan? Oke, langsung saja kita sidak!

Sekarang gw akan mencoba sedikit menjelaskan mengenai peneltian yang sangat impressive menurut gw, oke dimulai dengan apa itu hidrokarbon? Kenapa hidrokarbon? Yah sudah tentu saja karena artikel erat sekali dengan hidrokarbon. Hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari unsur karbon (C) dan hidrogen (H) yang membentuk sebuah rantai karbon yang berikatan dengan hidrogen. Bensin, solar, dan minyak tanah merupakan salah satu hidrokarbon rantai pendek dan rantai panjang (premium > pendek = C6-C10, minyak tanah dan solar > panjang = C11–C15 ; minyak tanah dan C16-C20 ; solar). Ketiga jenis hidrokarbon itulah yang telah dihasilkan dari penelitian Bapak Tri Handoko ini, yang tentu saja ketiga jenis bahan bakar inilah yang paling umum digunakan masyarakat, sangat mengesankan bagi saya tentunya. Penelitian beliau menghabiskan dana sekitar 50 juta untuk perancangan alat pemroses dan bahan baku. Untuk bahan baku sendiri sangat berpengaruh untuk hasil yang didapatkan, jadi semakin bersih dan bagus kualitas polimer, maka akan semakin bagus pula minyak yang dihasilkan.

Untuk segi pemrosesannya, pembuatan bahan bakar ini menggunakan konsep distilasi kering atau disebut dengan pirolisis, untuk distilasi sendiri dilakukan pada saat minyak mentah sudah didapatkan dari pembakaran polimer-polimer tersebut, pembakaran polimer-polimer ini dapat dengan cara dibakar langsung di dalam tangki reaktor pembakar yang bahan bakarnya bisa dari kayu bekas maupun gas elpiji sehingga terjadi perengkahan molekul polimer menjadi molekul-molekul yang lebih pendek, yang kemudian uap yang dihasilkan dari pembakaran ini dikondensasikan sehingga menjadi cair kembali, cairan hasil kondensasi inilah yang disebut dengan minyak mentah, yang kemudian bahan bakar minyak dapat dihasilkan melalui distilasi terhadap minyak mentah tersebut, konsep distilasi sudah tau kan teman teman? Yap sudah saya bahas di artikel sebelumnya yang berjudul DISTILASI, monggo dibaca :D, jadi bahan bakar-bahan bakar ini didapatkan dengan cara memisahkan komponen-komponen minyak mentah ini berdasarkan titik didihnya dengan cara pemanasan. Jadi terdapat dua kondensor dan dua tangki tempat penyimpanan hasil kedua bahan bakar ini. Pada proses akhir, diperlukan refinery, hal ini ditujukan supaya minyak yang dihasilkan siap pakai, refinery dilakukan dengan cara mencuci, penambahan aditif, mereduksi kandungan gum atau zat beracun, dan mengklasifikasikan atau mengelompokkan berdasarkan panjang rantai hidrokarbon.  Untuk satu kg limbah plastik didapatkan satu liter minyak mentah yang kemudian apabila telah diolah menjadi premium atau solar tersisa 0,8-0,9 liter, banyak bukan?

Berikut gambar alat sederhana pemrosesan polimer menjadi minyak mentah ini :
 
Oke, mari kita dukung para peneliti-peneliti di Indonesia, sudah terlihat bukan? Betapa besar potensi Indonesia yang akan dan dimiliki sekarang? Amin. Untuk itu kita sebagai pemuda harus terus berinovasi, dan terus berkarya, karena ilmu itu tidak akan habis sepanjang massa, dan tidak akan habis pula manfaatnya sepanjang massa, bahkan akan semakin besar apabila kita bisa terus menggalinya dan mengamalkannya :) , SEMANGAT!