Rabu, 13 Februari 2013

Bio-Solar menjadi ‘peluang’?



Bio-Solar menjadi ‘peluang’?

Kenaikan BBM yang terakhir terjadi akibat kenaikan harga minyak dunia mengakibatkan dampak yang cukup signifikan bagi negara kita, terang saja akibat kenaikan bahan bakar ini, bahan makanan, bahan bangunan, dan bahan-bahan lainnya ikut naik juga, dan tentu saja ini merupakan kabar buruk bagi Indonesia maupun dunia.  Akankah krisis ini berkurang? Tanya diri sendiri ^^.
Nah, ngomong-ngomong soal kenaikan BBM nih, para bloggers pasti tau kan apa-apa saja sih jenis bahan bakar yang dijual di pasaran atau di SPBU? Yap! Ada bensin (premium) dan solar. yang menarik perhatian saya kali ini adalah bahan bakar jenis solar, karna bahan bakar ini selain lebih murah dan peminat dari bahan bakar jenis ini cukup banyak. Dan pasti temen-temen udah tau kan bahan bakar solar yang telah dimodifikasi menjadi bahan bakar solar hayati atau sekarang kita sering menemukan di SPBU dengan nama Bio-Solar. Nah, apakah bahan bakar ini? Bagaimana perkembangannya? Sebesar apa peranan dari bahan bakar ini dibandingkan solar? Mari kita telaah!
Oke, sekarang kita akan membahas apa sih Bio-Solar itu? Apa sih kegunaannya? Apa sih keunggulan dan kelemahan bahan bakar terbaharui ini? Mari kita sidak lebih lanjut! Pasang sabuk pengaman anda! *loh?
Apa sih Bio-Solar itu? Bio-Solar adalah bahan bakar yang terdiri dari 5 % FAME (Fatty Acid Methyl Ester) dan 95 % solar murni (yaitu solar yang biasa kita pakai). Jadi Bio-Solar ini adalah bahan bakar yang masih mengandung solar murninya yang berasal dari fosil tetapi telah dicampurkan sedikit dengan bahan hayati atau yang bersumber dari bahan alami yaitu FAME. FAME ini adalah bahan yang terdiri dari CPO (Crude Palam Oil) atau CPJO (Crude Jatropha Curcas Oil) yang merupakan bahan dasar dari pembuatan bio-fuel ini direaksikan dengan ethanol dan methanol dengan NaOH atau KOH sebagai katalisatornya. Kemudian bahan ini dicampurkan dengan solar murni hasil kilangan dengan cara blending sehingga menghasilkan bahan bakar yang mengandung bahan hayati yaitu Bio-Solar, proses ini disebut dengan transesterifikasi. Dan sekarang yang sudah tersebar di pasaran ini nih Bio-Solar jenis B5.
Langkah teliti yang dilakukan Pertamina selaku produsen dari bahan bakar ini adalah melakukan pengawasan ketat terhadap proses pembuatan bahan bakar ini, karena apabila sedikit saja bakteri yang masuk ke dalam prosesnya akan menyebabkan jeleknya kualitas yang dihasilkan yang kemudian akan didistribusikan. Salute for Pertamina!
Prosesnya uda kita bahas nih, sekarang kita akan membahas keunggulan dari bahan bakar terbaharui ini, keunggulan dari bahan bakar ini antara lain adalah sifat dari bahan bakar ini yang ramah lingkungan karena bahan hayati yang terkandung di dalamnya, sehingga bahan bakar ini bisa di daur ulang atau bahasa kerennya renewable . Selain itu juga bahan bakar ini mempunyai angka cetane yang lebih tinggi dari solar murni yang hanya 48, Bio-Solar ini mempunyai angka cetane 51-55. Jadi apabila angka cetane semakin tinggi dari sebuah bahan bakar, maka pembakaran akan semakin sempurna sehingga angka polusi akan bisa diminimalisir.
Dalam segi pemakaian, Bio-Solar ini lebih hemat dari solar murni, bila solar murni hanya mencapai 9,76 km dalam pemakaian 1 liter, Bio-Solar bisa mencapai 10, 14 km per liter. Selain ramah lingkungan, bersih pembakaran, ternyata bahan bakar ini juga bagus dari segi penghematannya.
Setelah kita membahas keunggulan dari bahan bakar jenis ini, mari kita bahas juga kelemahannya. Kelemahan dari bahan bakar jenis ini adalah bahwa bahan bakar jenis ini tidak cocok digunakan pada kendaraan yang biasa mengedepankan daya dan kecepatan, karena daya yang dihasilkan dari bahan bakar ini lebih rendah dari solar murni. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akankah mesin-mesin kendaraan pengangkut di Indonesia yang mayoritas mesin-mesin besar (Truk, Fuso, Patas, dll) yang memerlukan pasokan tenaga yang lebih besar tentunya cocok dengan bahan bakar jenis ini? Dengan angka cetane yang mencapai 51-55 ini apakah cocok dengan mesin-mesin yang masih terbilang ‘kuno’ dari segi teknologinya (karena masih bermesin konvensional, belum memakai mesin modern common rail) yang biasa hanya memakai bahan bakar dengan angka cetane 48, hal ini perlu pembuktian secara teknis oleh Pertamina sebagai produsen dan sosialisasi yang pelu digencarkan lagi.
Oke, bagaimana dengan  info diatas para bloggers? Apakah cukup melegakan? Oke, untuk info selanjutnya yang saya dapatkan adalah mengenai peran PT. Pertamina yang telah sangat berjasa dalam mengatasi masalah krisis minyak dunia berbahan dasar fosil yang diisukan akan segera habis, diharapkan Pertamina dapat berkerja sama dengan PTPN selaku produsen CPO untuk menghasilkan bahan bakar hayati atau Bio-solar lebih besar lagi, tidak menutup kemungkinan Indonesia bisa menjadi produsen besar hingga bisa mengekspor bahan bakar jenis ini ke negara lain. Ini sebuah terobosan besar bagi negara kita mengingat bahan baku yang melimpah di negeri kita, ini sebuah peluang yang bagus untuk Indonesia sendiri, mari kita dukung! Hidup Indonesia!

Sabtu, 09 Februari 2013

Pro dan Kontra Nasib Si Nuklir



Pro dan Kontra Nasib Si Nuklir

Solusi untuk menangani masalah sumber energi tidak hanya dialami sumber energi minyak bumi saat ini nih, tapi untuk kebutuhan masyarakat akan energi dalam bidang energi listrik pun cukup mengalami masalah yang kontroversi pula, khususnya dalam bidang pembaruan sumber energi listrik khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, yang  menjadi masalah disini para bloggers. . . ialah masih kontroversinya akan didirikan atau tidaknya Pembangkit Listrik ini nih. . . Pemerintah sih rencananya ingin membuat PLTN ini di Bangka Belitung. . . Tetapi, ini dia  yang menjadi pro kontra masyarakat dengan rencana pembangunan ini. . . Khususnya yang paling nentang  ialah organisasi-organisasi lingkungan hidup di Bangka Belitung, yang menamai mereka WALHI (Organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) mereka berpendapat bahwa PLTN ini sangat rentan resikonya apabila didirikan di Indonesia, khususnya di Bangka Belitung, kita ambil contoh saja baru-baru ini yang mungkin masih hangat-hangatnya nih di telinga kita, yaitu kejadian meledaknya PLTN di Jepang yang berakibat kebocoran pada reaktor nuklir PLTN di  Kota Okuma, Fukushima, yang disebabkan oleh gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter dan disusul oleh Tsunami, berdasarkan keterangan dari pemerintah Jepang Sabtu (12/3). Kebocoran ini akibat kegagalan alat pendingin reaktor sehingga menyebabkan terjadinya radiasi nuklir seribu kali lebih besar dibandingkan normal hal ini membuat pemerintah mengambil tindakan untuk  mencegah dampak lebih luas dari kebocoran ini, sekitar tiga ribu warga yang tinggal di wilayah itu terpaksa harus dievakuasi, dan untuk mencegah kebocoran lebih besar terjadi, pemerintah jepang pun menginstruksikan penutupan terhadap Reaktor nuklir.(Lihat : www.liputan6.com)
Alasan lain yang menjadi dasar kontranya WALHI dengan rencana pemerintah ini adalah karna menurut salah satu orang penting di WALHI mengatakan bahwa “PLTN itu tidak aman apalagi bersih” dan juga menurutnya bahwa Babel bukan tempat yang aman apabila didirikan Pembangkit tersebut, karna daerah tersebut sangat rentan terjadinya bencana alam karna akibat aktivitas pertambangan dan perkebunan yang merajalela, hal itu bisa berakibat fatal apabila didirikan PLTN di daerah tersebut yang kita tau bahwa PLTN sangat mudah sekali mengalami kebocoran dan Meledak(terbakar).
” Limbah Tambang timah yang terlihat kasat mata dan mencemari Laut di Babel saja, tidak bisa di hentikan oleh Pemerintah Babel, apalagi yang tidak terlihat ” Ungkap Ratno Budi Direktur Walhi Babel
Waduh, pusing-pusing dah tuh pemerintah. . . Padahal ini suatu hal yang sangat positif bagi negara kita apabila bisa didirikan PLTN ini mengingat banyaknya sumber bahan dasar pembangkit ini yang disediakan alam kita. Berikut akan saya jelasin tentang kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan dari si Nuklir ini nih berdasarkan info-info yang bisa dapatkan :
Sebelumnya saya perkenalkan dulu nih apa sih PLTN itu? ? ? Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir adalah sebuah pembangkit daya thermal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya, jadi Pembangkit ini adalah memanfaatkan panas sebagai pembangkit dayanya, dan menggunakan lebih dari satu reaktor sebagai reaktor penunjangnya, dan tetap reaktor intinya hanya satu yang lain hanya sebagai penunjang seperti untuk boiler dan untuk mendinginkan reaktor, PLTN ini mempunyai kelebihan spesial yaitu daya keluarannya konstan meskipun daya dari boiling water reaktor bisa turun setengah pada malam hari, hal ini memungkinkan reaktor nuklir ini bisa bekerja dengan baik. Untuk daya yang dihasilkan dari pembangkit ini bisa berkisar antara 40 Mwe-1000 Mwe, sedangkan unit yang telah dibangun pada tahun 2005 ialah 600-1200 Mwe. Hingga saat ini para Blogger’s, PLTN yang telah berlisensi di dunia telah mencapai  442 jumlahnya  yang 441 diantaranya telah beroperasi di 31 negara berbeda yang sampai saat ini telah menyuplai 17% listrik dunia. Adapun kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan dari pembangkit jenis ini akan saya uraikan :
Kelebihannya :
1. Tidak menghasilkan gas efek rumah kaca karena pada PLTN tidak melakukan reaksi pembakaran bahan bakar fosil karena PLTN menggunakan Uranium sebagai bahan bakarnya dan menggunakan peluruhan untuk menghasilkan energi tersebut.

2. Tidak menghasilkan gas-gas yang mencemari udara seperti CO, SO2 , NO, mercury.

3. Menggunakan bahan bakar yang relatif lebih murah dibandingkan pembangkit listrik tenaga lain karena pada PLTN digunakan bahan bakar yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan Pembangkit listrik lainnya.

4. Untuk PLTN reaksi fusi, bahan bakar yang digunakan sangat melimpah di bumi . Dimana reaksi fusi ini menggunakan Hidrogen yang dapat dielektrolisis dari air yang sangat melimpah di bumi ini.

5. Rasio bahan bakar yang diperlukan dengan energi yang dihasilkan sangat besar
 Kekurangannya :
1. Salah satu kekurangan yang paling fatal dari pembangkit jenis ini nih adalah resiko yang akan ditanggung apabila terjadi ledakan pada pembangkit jenis ini, yaitu radiasi yang dapat merusak sel-sel tubuh manusia apabila terkenanya bahkan menyebabkan kematian.
2. Bahan baku yang langka (yaitu uranium) yang menyebabkan keterbatasan dalam pemakaiannya.
3. Waktu yang dibutuhkan dalam pembangunan pembangkit jenis ini terbilang lumayan lama, yaitu rata-rata berkisar 20 sampai 30 tahun.

Nah, kita sudah membahas kelebihan dan kekurangan dari si ajaib Nuklir ini nih, tentu di dunia ini tak ada yang sempurna dong kawan, pasti ada kekurangan-kekurangannya entah itu dalam skala kecil ataupun besar, karna tentu saja kesempurnaan hanya milik-Nya. Oke kita kembali lagi ke nasib si Nuklir ini nih, sebenarnya Indonesia diperkirakan akan mempunyai Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ini adalah pada tahun 2028 pada saat itu diperkirakan juga kapasitas yang sudah terpasang pada pembangkit ini adalah sekitar 2 Gigawatt dan pada 2 tahun berikutnya akan bertambah sekitar 2 Gigawatt, dahsyat ga tuh? Pasti temen-temen pada sebel yah kenapa kok lama banget baru ada tuh pembangkit, hahaha, sabar sabar, biar saya coba jelaskan, gini nih menurut Direktur Pusat Teknologi Konversi dan Konservasi Energi, M.A.M Oktaufik kenapa PLTN di Indonesia baru ada pada tahun 2028 itu karena faktor politik ternyata, karna menurut beliau kita harus menunggu pemilu diadakan dahulu baru bisa kita mendirikan PLTN ini, yaitu setelah pemilu pada tahun 2014, nah, setelah kita dapet pak presiden baru tuh baru kita bisa mendirikan PLTN, kenapa kita harus menunggu pemilu berikutnya? Mungkin kalau menurut pendapat saya adalah karena kita semua tahu bahwa pemilihan berikutnya akan diadakan pada tahun 2014 yang kita tahu bahwa itu sebentar lagi, ditakutkan bahwa nanti pembangunan PLTN ini tidak bisa optimal dikarenakan perombakan-perombakan pemerintahan, tentunya oleh kepala pemerintahan yang anyar ini, maka itu supaya pembangunan ini bisa maksimal dan optimal, kita harus menunggu pemilu berikutnya, oke sekarang kita membahas mengenai pembangunan-pembangunan PLTN ini nih, perlu diketahui bahwa pembangunan pembangkit ini tidak cukup hanya dalam waktu singkat, pembangunan fisiknya saja butuh waktu sekitar 10 tahun belum lagi pembangunan dari segi teknologi pembangkit ini bisa memakan waktu sekitar 5 sampai 8 tahun, tentu itu waktu yang lumayan lama, jadi untuk kita yang muda-muda nih, harus sabar yah, karena dalam membangun pembangkit jenis ini tidak boleh sembarangan tentunya, karena resikonya sangat besar bagi umat manusia di dunia khususnya di Indonesia apabila salah sedikit saja dalam perhitungan dan strategi dalam membangun pembangkit jenis ini, harus teliti dan cermat! Nah, sambil nungguin pembangkit ini selesai sampai akhir kita yang masih muda-muda nih yang masih penuh dengan ide-ide kreatif dan inovatif, ga ada salahnya untuk mencari tau bahkan membuat penemuan-penemuan baru tentang energi terbarukan ini nih, seperti misalnya bio-energi dari mikroalga yang sedang dilaksanakan oleh IPB, atau teknologi nanokarbon yang kita tahu banyak sekali manfaatnya.
Oke, untuk info selanjutnya bakal saya coba kasih nih buat temen-temen semua, perlu diketahui buat temen-temen nih bahwa Indonesia sekarang ini tidak main-main untuk membangun Pembangkit jenis ini nih, terbukti dengan adanya rencana Indonesia dan Rusia untuk berkerja sama membangun pembangkit listrik ini nih, menurut Alexander Ivanov yang adalah merupakan Duta Besar Rusia untuk Indonesia ini menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan di Rusia siap untuk mendampingi Indonesia membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ini, "Tanpa penggunaan energi atom, sangat sulit bagi Indonesia untuk memenuhi kebutuhan akan sumber-sumber energi," kata Ivanov ketika ditemui Tempo di kantornya, Senin, 24 September 2012. Sampai saat ini dari pihak Rusia sendiri masih ingin mencari tahu spesifikasi bentuk proyek yang akan dijalankan di negara Indonesia, maka itu dari pihak Rusia sendiri sampai saat ini masih belum menandatangani proyek ini dengan Indonesia. Menurut beliau untuk teknologi ini sangat penting mengingat gencar-gencarnya umat manusia sekarang memburu sumber-sumber energi terbarukan ini. Beliau menuturkan bahwa negaranya cukup mampu untuk menangani teknologi jenis ini, ia juga menuturkan bahwa sudah pernah ada perusahaan atom dari Rusia yang sudah pernah berkunjung ke Indonesia dan berbagi pengalaman dengan para ahli di Indonesia. "Tentu saja penting adalah mencari lokasi yang aman untuk pembangkit energi ini," kata Ivanov, ia juga optimis bahwa masih banyak tempat-tempat yang aman untuk mendirikan teknologi ini walaupun banyak aktivitas-aktivitas vulkanik yang masih aktif di Indonesia.
Oke , semangat pemuda Indonesia! ! !
Sekarang saatnya untuk kita bergerak dan bangkit dari tidur lelap kita dan jadikan nyata mimpi-mimpi yang sudah tertanam lama, saatnya buktikan bahwa kita adalah manusia-manusia berkualitas yang mampu mengubah DUNIA! Ganbatte yo! ! !





Teknologi Generasi Kedua Bio-Fuel, “Solusi Krisis Energi”



Teknologi Generasi Kedua Bio-Fuel, “Solusi Krisis Energi”

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Hai sobat blogger semuanya, kali ini kita akan membahas masalah mengenai solusi kriris energi dunia nih, kalo sebelumnya kita membahas tentang dahsyatnya kegunaan dari si kecil nanokarbon, kita sekarang akan membahas bagaimana perkembangan teknologi generasi kedua bio-fuel, check this out! ! ! hiaaaaattttttttttttt. . . . . ! ! ! !

Seperti kita ketahui bio-fuel merupakan sebuah terobosan besar saat ini dalam menghadapi krisis energi di dunia, bio-fuel yang sering kita dengar yaitu bio-fuel ethanol dan bio-fuel CPO ( berbahan dasar kelapa sawit) sekarang menjadi tuntutan untuk solusi krisis energi minyak bumi yang semakin menipis, diharapkan bio-fuel ini dapat menjadi peran pengganti dari minyak bumi, ketika sudah tidak ada lagi yang bisa diambil dari perut bumi kita nanti. Namun, seperti yang diberitakan oleh Bisnis Indonesia Online 4 tahun lalu, bahwa Industri biofuel (minyak nabati), yang bersumber dari minyak sawit mentah (CPO), nasional terpaksa menghentikan kegiatan produksi, ini disebabkan karena harga bahan baku yang semakin melonjak naik hingga melampaui USD800 per ton, hal ini terjadi karena persaingan permintaan bahan baku antara produsen CPO dan industri pangan seperti minyak goreng yang tinggi, yang berimbas juga dengan kenaikan harga minyak goreng, ini tidak dapat dielakkan lagi, karena bahan baku CPO itu merupakan bahan baku pangan yaitu kelapa sawit. Waduuuhhhhhh, pusing pusing dah tuh pemerintah. . . . .

Setali tiga uang dengan bio-fuel CPO, bussseeeettttt, uda maen pribahasa nih agaknya, ckckck, bio-fuel ethanol juga mengalami masalah dalam hal kebutuhan akan bahan dasar. Kepala Tim Nasional Pengembangan bahan Bakar Nabati Alhilal Hamdi menyatakan bahwa, “Etanol di Indonesia masih digunakan untuk industri alcohol atau industri lain seperti rokok dan plastic,” lalu, bagaimana dengan bio-fuel lain? ? Saat terjadi lonjakan kenaikan harga BBM, pemerintah cepat bertindak dengan memberikan amanah untuk para peneliti untuk mencari solusi lain dalam menghadapi krisis tersebut, dan finally para peneliti berhasil menemukan solusi lain dari biofuel ini, yaitu biofuel yang berbahan dasar pohon jarak pagar, dan terang saja, hampir seluruh lahan kosong di Indonesia diinstruksikan untuk menanam pohon jarak pagar, alhamdulillah. . . . syukur deh, biar ga mubadzir gitu. . . Namun, masalah masih saja datang berganti, innalillahi. . . yang sabar yo bapak-bapak pemerintah. . . . Ternyata pohon jarak pagar ini hanya bisa dipanen dua kali setahun, dan juga kadar minyak dari setiap biji jarak ini hanya berkisar 30% setelah diproses, tentu saja untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dalam jumlah besar tentu memerlukan lahan dalam jumlah besar pula yaitu berkisar sekitar 2000 – 2500 pohon per hectare. Mari kita sidik lebih lanjut! ! ! !

Nah, sobat blogger semua. . . Masih stay tune kan?? Hehehe. . . Setelah kita melihat betapa susahnya mencari solusi energi untuk bumi kita yang semakin lama semakin minim dalam hal pasokan energi, betapa banyak kendala-kendala yang harus dihadapi para peneliti dan pemerintah dalam memperjuangkan semangatnya untuk terus mencari generasi-generasi penerus energi sebelumnya, nah mari kita berjelajah sejenak ke ranah Jawa tepatnya propinsi Jawa Barat kota Bogor, pasti sobat semua tau kan Universitas yang paling tersohor di kota hujan tersebut, bahkan seantero nusantara, yang pernah menjadi saksi dari perjuangan orang nomor satu di Indonesia sekarang ini yaitu Bapak SBY ketika beliau masih berstatus mahasiswa, yahhhh. . . Benar. . . Institut Pertanian Bogor atau biasa disingkat IPB, para peneliti dari Universitas ini berhasil membuat rancangan sistem produksi mikroalga sebagai bahan baku biodiesel dengan memanfaatkan limbah cair agroindustri dari industri peternakan, rumah pemotongan hewan dan industri gula. Wow. . . DAHSYAT bukan? ? ?
"Konversi bahan pangan menjadi energi dapat menyebabkan kerawanan pangan, sehingga diperlukan langkah strategis untuk mengembangkan dan mengoptimalkan peranan pertanian sebagai pemasok energi atau Bahan Bakar Nabati (BBN) tanpa mengorbankan pangan dan keseimbangan ekologi," kata peneliti Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Suprihatin. Menurut beliau, teknologi ini merupakan solusi yang sangat tepat, mengingat kendala-kendala yang dihadapai pemerintah selama ini dalam hal menghasilkan energi pengganti dari bahan pangan seperti kelapa sawit, jarak pagar, dsb yang banyak sekali mengalami kendala-kendala seperti dalam hal produksi yang minim, lahan yang kurang, dan kendala-kendala lainnya, ini merupakan suatu terobosan besar bagi kita semua. . .
Dalam hal kebutuhan lahan dan produktivitas, mikroalga ini sangat unggul dibandingkan dari tanaman-tanaman lainnya, karena apa? ? ? Karena mikroalga ini memiliki laju pertumbuhan yang sangat cepat, yaitu dalam satuan jam saja atau hari, selain itu jenis tanaman ini tidak memerlukan lahan yang subur, sehingga tidak berkompetisi dengan tanaman lain, sehingga tidak merugikan lingkungan pertumbuhannya. Selain itu mikroalga juga mempunyai keunggulan dalam hal pengelolaan lingkungan seperti recycling nutrien, konservasi air, dan biofiksasi karbon dioksida atau reduksi emisi gas rumah kaca, dan juga jenis tanaman ini sangat efisien dalam hal menyerap energi matahari, sangat bermanfaat dalam hal pembuatan solar cell. Sangat mengesankan manfaat dari tanaman ini. . . RUAAARRR  BIASAAAAA! ! !
Dalam pembuatan teknologi ini memerlukan beberapa tahap, "Tahapan penelitian ini terbagi dua. Tahap pertama dilakukan karakterisasi pertumbuhan mikroalga dalam limbah cair agroindustri melalui penentuan nilai-nilai parameter kinetik pertumbuhan. Tahap kedua, perancangan proses dan sistem produksi mikroalga," terang Prof Suprihatin. Mikroalga membutuhkan sedikit biaya investasi dan biaya operasi atau pemeliharaan. Dalam hal kebutuhan konsumsi, tanaman ini hanya membutuhkan gas CO2 sebagai bahan pangan utamanya, di Indonesia sangat cocok dalam hal pengembangbiakan tanaman ini, karena didukung dengan kondisi iklim dan geografis, seperti intensitas sinar matahari sepanjang tahun, temperatur udara relatif tinggi, dan ketersediaan lahan, Alhamdulillah. . . .
Penelitian ini dilakukan pada tahun 2009-2010 di laboratorium Teknologi dan Manajemen Lingkungan, Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB.

Pengujian jenis dan jumlah mikroalga dilakukan dengan pencacahan sesuai Metode Sedgwick Rafter Counting (SRC), di Laboratorium Produktivitas dan Lingkungan Perairan (ProLing), Departemen Manajemen Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.
Untuk kebutuhan pertumbuhan hidup jenis tanaman ini menggunakan limbah cair Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan peternakan, jadi limbah-limbah ini dapat dimanfaatkan menjadi sumber penghidupan bagi tanaman ini, tanaman yang insha alloh akan menjadi solusi untuk krisis energi kita saat ini maupun ke depannya nanti, selain itu lingkungan kita menjadi lebih terjaga, karena limbah yang kita kenal selama ini menjadi momok bagi kelestarian lingkungan kita dapat kita manfaatkan menjadi suatu hal yang lebih bermanfaat bagi kemaslahatan umat kita, subhanalloh. . . ternyata tak selamanya hal yang buruk itu selalu buruk. . . ternyata bisa berubah menjadi hal yang sangat bermanfaat. . .
"Kami mengindentifikasi terdapat tiga jenis mikroalga yang tumbuh dominan dalam limbah tersebut yaitu Chlorella sp, Scenedesmus sp, dan Ankistrodesmus sp. Jenis tersebut sangat berbeda dengan jenis mikroalga yang tumbuh dalam inokulum yang ditambahkan. Hal ini menunjukkan komposisi limbah cair menentukan jenis mikroalga yang dapat tumbuh dan berkembang biak," papar Suprihatin. Salah satu jenis mikroalga yang berguna untuk pembuatan bio-feul ini adalah jenis Chlorella yang mengandung lemak 14-22 persen, jadi lemak ini yang akan bisa dimanfaatkan menjadi bahan dasar bio-fuel. Sungguh betapa banyak keunggulan-keunggulan dari jenis tanaman ini, namun, teknologi ini masih ada kelemahan-kelemahan dalam hal biaya produksi, "Produksi mikroalga untuk produksi energi skala besar saat ini masih dalam fase pengembangan. Biaya produksi biodiesel berbasis mikroalga masih memerlukan penurunan secara signifikan agar dapat kompetitif dengan sumber diesel lainnya," kata Suprihatin. Jadi biaya produksi teknologi ini masih terbilang cukup mahal dibandingakan dengan sumber-sumber bio-diesel lainnya, seperti kita bandingkan dengan biaya pembuatan bio-diesel dari bahan dasar minyak bumi yang pada tingkat harga minyak kasar saat ini yakni sekitar 100 dolar per barrel, maka supaya kompetitif, biaya operasional produksi biomassa mikroalga dengan kandungan minyak sekitar 14,7 persen harus kurang dari 200 dollar AS per ton atau sekitar Rp1,8 juta per ton. Tapi, tenang saja sobat blogger semuanya, kita belum melihat dari sisi keuntungan-keuntungan lainnya dari teknologi ini, dalam hal keuntungan secara lingkungan, ekonomis, dan keuntungan-keuntungan lainnya seperti produksi biogas pada pra-perlakuan limbah cair, pupuk organik dari digester anaerobik, hasil samping berupa bahan pakan atau produk bernilai tinggi lainnya, penurunan emisi gas rumah kaca, pengolahan limbah cair, recycling nutrien, recycling air, dan pencegahan eutrofikasi di badan air penerima, serta keuntungan sosial lainnya, menakjubkan bukan? ? ? maka itu teruslah berkarya sobat semua. . . Jangan menyerah untuk terus mencari dan menggali potensi yang kita miliki. . . Karena kita inilah yang akan menjadi penerus perjuangan para pendahulu kita. . . Siapa tau nanti kita bisa menemukan sumber-sumber energi lainnya selain sumber-sumber diatas. . . Maka itu keep struggle! ! !
Man jadda wa jadda!  ! ! barang siapa yang bersungguh-sungguh maka akan mendapatkan hasilnya! ! ! ^^ Wassalamu’alaikum wr wb.

TEKNOLOGI NANO KARBON



TEKNOLOGI NANO KARBON

Kecil-kecil cabe rawit, begitulah yang ternginang di benak saya ketika membaca artikel tentang si kecil ini, mengapa saya mengatakan kecil-kecil tapi cabe rawit? ? itu karena manfaatnya yang sangat -sangat pedas untuk menarik perhatian saya, bagaikan semangkok sambal balado yang bisa memancing air liur keluar dari mulut bagi setiap penikmat sambal seperti saya. .hehehe

Manfaat dari partikel nanokarbon ini sangat besar kawan bagi perkembangan dunia industri maupun kedokteran, ukurannya yang sangat kecil sampai sepermiliar meter yang hampir berdekatan dengan ukuran satu atom yang berukuran beberapa armstrong saja (1 armstrong sama dengan sepersepuluh nanometer) ini mampu menciptakan penemuan-penemuan yang sangat berguna bagi kemaslahatan umat sekarang ini, inilah alasan mengapa terciptanya sebuah ungkapan bahwa sesuatu yang besar itu bermula dari hal-hal yang kecil. . . itu bisa dibuktikan oleh si kecil ini. . .  subhanalloh. . .

Sumio iijima, seorang peneliti  asal Jepang dari perusahaan Nippon Electronics Company (NEC) inilah yang telah menemukan material ini atau biasa dikenal sekarang dengan istilah CNT (Carbon Nanotube) pada tahun 1991, sebelumnya iijima pada tahun 1985 menekuni material fullerence yaitu material berunsur karbon dengan bentuk mirip bola sepak, yang pada masa itu membuat ribuan peneliti di seluruh dunia berbondong-bondong bersaing untuk mengeluarkan hasil riset tentang si fullerence ini. Tapi iijima sendiri terfokus untuk meneliti bagaimana proses pertumbuhan fullerence melalui penggunaan alat mikroskop elektron, dan memprediksikan bahwa dalam pertumbuhannya akan didapatkan bentuk seperti bawang bombay, namun perkiraan beliau meleset melainkan yang didapatkan adalah fullerence dengan bentuk pipa dengan sifat kimiawi yang sangat stabil yang selanjutnya material tersebut diberi nama Carbon Nanotube (CNT),  super impressive! ! !

Prestasi gemilang yang ditunjukkan oleh pahlawan asal negeri naruto ini membuat para peneliti geger! ! ! Setelah ia publikasikan di majalah paling bergengsi di dunia sains yaitu Nature pada bulan November 1991.  Itu membuat rasa penasaran para peneliti di dunia untuk menguji karakteristik dari penemuan iijima ini sehingga menjamurlah penelitian di seluruh seantero dunia dengan fokus CNT dari berbagai macam disiplin ilmu, baik segi pembuatan, mekanik, fisika, kimia maupun elektronik.
Kelebihan yang ditunjukkan si kecil CNT ini tidak diragukan lagi dalam hal sebagai bahan dasar pembuatan produk-produk modern saat ini, dari pembuatan raket bulu tangkis NANOSPEED yang dikeluarkan perusahaan ternama YONEX sampai  mesin bertenaga ribuan kuda NISSAN X-Trail, bahan pelindung dari kedua produk tersebut  dirakit sedemikian rupa dengan CNT sehingga terbentuk bahan pelindung yang sangat kuat tetapi ringan dan irit bahan bakar. Daya kuat dari nanotube ini 100-200 kali lipat lebih besar dari baja dan kevlar dan lebih keras dari intan, dan bila dicampurkan dengan bahan plastik akan menghasilkan hasil yang elastis dan kuat luar biasa, dan tentunya wajar apabila dana yang dibutuhkan untuk membuat bahan-bahan ini tidak sedikit. . .

Kelebihan lain yang ditunjukkan oleh si kecil ini dalam bidang kesehatan ialah sebagai sistem penghantar obat di dalam aliran darah yang berhasil diciptakan oleh kerjasama dari NEC, Japan Science and Technology Agency, serta cancer Institute Japan, CNT dalam bentuk nanohorn teridentifikasi mampu menjadi penghantar obat tumor dan kanker dan aman bagi tubuh si pengidap, dengan kelebihan ukurannya yang sangat kecil ini mampu memusnahkan sel penyakit dan sel tumor secara efektif dengan sistem dimasukkan butiran obat kanker seukuran 1-2 nanometer ke dalam rongga nanohorn. Menakjubkan bukan? ?
Tidak itu saja kawan, dari sisi karakterisitik kimiawinya, CNT ini bisa dipakai sebagai material penyerap dan penyimpan gas hidrogen, material yang diperlukan dalam pembuatan full cell. Apa full cell itu? Full cell adalah jenis baterai yang bisa membangkitkan energi listrik dari reaksi kimia antara gas hidrogen dan oksigen, ini merupakan suatu terobosan besar bagi solusi menghadapi krisis energi dunia saat ini, karena apabila sumber energi minyak bumi kita telah habis, kan bisa dikonfersikan dengan full cell ini, wah wah. . . sungguh menakjubkan kelebihan dari si kecil ini, dan tentu saja jenis pembangkit full cell ini mendapat perhatian yang sangat banyak dari para peneliti energi di dunia.  Kelebihan dari full cell ini ialah ramah lingkungan, karena yang dihasilkan dari pembuangannya bukan berupa polusi seperti asap yang biasa dikeluarkan kendaraan-kendaraan berbahan bakar bensin, solar, dsb melainkan outputnya berupa air, nah sangat menguntungkan bukan? ? ? Saat ini di Jepang sudah mengembangkan jenis pembangkit ini, walaupun jumlahnya masih sedikit sebagian dari mobil dan taksi sudah menggunakan teknologi ini dan tidak menggunakan bensin atau solar sebagai bahan bakarnya. Pertanyannya, kapan ya di Indonesia ada kaya begituan? ? Hihihi. . . Jawabannya ada pada diri kita masing-masing kok. . .

Nah, bagaimana sobat blogger? ? ? Apakah sudah tergugah hati kita akan hebatnya ciptaan Sang Maha Pencipta ini? ? ? Akan jenius-jeniusnya para ilmuwan yang telah mengeluarkan karya-karya inovatifnya? ? ? Tentu kita pasti ingin kan bisa mengeluarkan hasil-hasil penelitian seperti ilmuwan-ilmuwan diatas? ? ? Bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia. . . Alloh menciptakan semua manusia dari bahan dasar yang sama, dan diberi potensial yang sama pula, jadi tidak ada alasan kita mengatakan karena mereka diberi kelebihan jenius sedangkan kita tidak, karena Alloh itu Maha Adil, semua manusia yang diciptakan-Nya semua sama, diberi potensi-potensi yang sangat luar biasa, apabila kita mau menggalinya. . . So, ngga ada kata impossible klo kita mau fight ! ! ! Semua bisa asal usaha, tapi tetep, harus menjaga keistiqomahan dan jalan maupun tujuan yang dipakai mendapat ridho dari-Nya, karena percuma aja kalo kita jenius tapi akhlak bobrok. . . Jenis manusia seperti itu bukannya bermanfaat bagi sesama, tapi malah menjadi racun bagi sesama. . . So, sahabat episode semuanya, jadilah seorang muslim yang berintelektual tinggi serta diimbangi dengan spiritual yang tinggi pula, dunia dan akhirat harus seimbang lho. . .

Saya baru-baru ini mendapat sebuah istilah yang cukup berkesan buat saya, dan semoga begitu juga buat sobat blogger semua, nih bunyinya “Jangan pernah meremehkan kekuatan seorang manusia, karena Tuhan sedikitpun tidak pernah”, nah bagaimana sobat? ? Cukup menggugah? ? Jadi jangan pernah meremehkan potensi yang dimiliki orang lain apalagi pada diri kita sendiri, karena Tuhan sedikit saja tidak pernah, so, keep strugle! ! ! Manfaatkan peluang prestasi yang masih terbuka lebar ini, teruslah menggali dan menggali lagi potensi diri untuk menjadi ilmuwan yang bisa membantu negeri ini bangun dari tidur lelapnya, jangan sia-siakan masa mudamu! ! ! Dan gali potensimu! ! !